Menurut data dari MarkPlus Insight, mereka menyatakan bahwa pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011
mencapai 55 juta orang. Penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 240 juta jiwa,
23% sudah ‘terjerat’ koneksi Internet yang kebanyakan berpusat di kota-kota
besar, hanya 4.1% yang berada rural area. Pengguna Internet semakin
meningkat manakala teknologi semakin canggih, mulai dari pengguna internet kabel
maupun pengguna modem USB. Namun yang saat ini dinilai praktis untuk digunakan
oleh masyarakat adalah modem USB, modem ini memiliki dua macam jenis yang
berbeda yaitu modem Evdo CDMA dan modem GSM.
Banyak
masyarakat yang menilai jaringan Evdo CDMA memiliki koneksi lebih cepat
dibanding jaringan 3G GSM. Walau begitu, masih banyak orang juga yang belum
mengetahui lebih jelas mengenai Jaringan Evolution
Data Optimized atau Evolution Data Only atau yang biasa dikenal dengan EVDO.
Jaringan ini merupakan sebuah standar pada wireless broadband berkecepatan
tinggi. Pengguna GSM libih mengenal interface
data berkecepatan tinggi melalui udara dengan istilah 3G atau HSDPA, sedangkan pengguna CDMA lebih
mengenal dengan istilah EVDO. Jaringan EVDO
mempunyai beberapa standar yang masing-masing berbeda kapasitas bandwith
transmisinya ata kecepatan akses datanya, standar revisi EVDO sendiri dinamai
EVDO Rev.0 (nol), EVDO Rev.A, dan yang sedang mengalami improvisasi yaitu EVDO
Rev.B. Jaringan CDMA 2000 digunakan EVDO dalam menyediakan akses perangkat
telekomunikasi jaringan yang bergerak pada bandwith transmisi 2,4 Mbps
untuk EVDO Rev.0, dan 3,1 Mbps untuk EVDO Rev.A. EVDO masih bergantung pada
jaringan jangkauan BTS, oleh karena itu sinyal yang diperoleh pengguna
tergantung di mana pengguna berada. “sebenarnya tergantung kita sebagai
konsumen lagi dimana, kalau sinyalnya bagus, modem yang menggunakan EVDO lebih
nyaman digunakan dibanding modem unlimited atau ketika menggunakan GSM”, kata Hady
Prayitno selaku mahasiswa yang menggunakan jaringan EVDO smartfren.
Ketika
pengguna tidak mendapatkan sinyal, maka sistem operator akan memindahkan
pengguna pada jaringan standar mode 1X-RTT yang kecepatannya sama seperti modem
CDMA biasa. Kini, smartfren sudah mulai menggunakan teknologi EVDO, awalnya
diluncurkan EVDO Rev A dengan kecepatan up to 3,1 Mbps, setelah itu muncul
teknologi EVDO Rev B fase 1 dengan kecepatan up to 9,3 Mbps dan kemudian
disusul dengan teknologi EVDO Rev B fase 2 yang dapat mencapai kecepatan up to
14,7 Mbps. Smartfren juga menciptakan modem AC2791 dan modem EC 306-2, dimana
kedua modem tersebut sudah disupport dengan jaringan EVDO Rev B dengan
frekuensi 800/1900 Mhz, selain itu smartfren juga memudahkan para penggunanya
dengan cara pengguna teknologi CDMA smartfren tidak perlu registrasi ketika
keluar kota dan tidak berawalan kode kota
melainkan seperti nomor kontak GSM. Kini Smartfren juga sudah mulai
memperkenalkan jaringan EVDO Rev B untuk kota-kota besar, dan banyak tempat
yang sudah dapat menggunakan teknologi tersebut seperti di Pulau Jawa, Bali,
dan Medan. Smartfren menjual modem ini dengan harga
sekitar 600ribuan, modem Rev.B Phase 2
mempunyai kecepatan akses data yang dapat dipercaya karena pengguna dapat mendownload
dan mengupload dengan kecepatan download hingga 14.7 Mbps dan kecepatan upload
hingga 5.4 Mbps.
oleh : Danik Isnawati
mahasiswa ilmu komunikasi (UNISMA
Bekasi)
0 komentar:
Posting Komentar