Pages

Subscribe:

Translate

Rabu, 21 Agustus 2013

holiday in onrust land

bingung liburan ini mau main kemana akhirnya aku sama rina memutuskan buat main ke ……… jajaran kepulauan seribu, Pulau Onrust…
jadi begini ceritanyaaaa…
17 Agustus 2013 aku berangkat dari rumah sekitar jam 5 pagi dianter bapak sampai dekat pintu tol barat, disana aku sama rina emang sudah janjian buat ketemu. Jam 5.30 Bus Mayasari Bhakti 29 udah jemput kita buat ke arah Kalideres, “mas kalau udah sampai halte rawa buaya tolong kasih tau kita yaaaa” pesan ku langsung sama mas kenek nya sewaktu dia lagi mintain ongkos ke penumpang sebelah rina. “iya neng..” jawab mas kenek itu singkat.
sampai di halte rawa buaya kira-kira jam 6.40 dan kita langsung menuju muara kamal tepatnya pelelangan ikan menggunakan mobil carry plat hitam, agak fear juga sewaktu milih mobil mana yang mau kita naikin soalnya rina sempat ditarik-tarik sama salah satu kenek maksa buat kita naik mobilnya. aku lihat ada salah satu mobil yang bangku depannya masih kosong, akhirnya aku suru rina buat pilih mobil yang itu dan kita duduk dibangku depan samping pak supir yang sedang bekerja mengendarai mobil supaya baik jalannyaaaa… *lho? hahhaha
yaudah sampai tempat pelelangan ikan sekitar jam 7.15 dan langsung menuju dermaga muara kamal. Disana aku sama rina udah ditungguin sama rombongan bandarwisata, oh ya belum cerita yaa.. buat pergi ke jajaran pulau onrust ini, kita pake layanan jasa agensi, namanya Bandar Wisata, cukup kredibel sih kayaknya. hahaha
sambil nunggu peserta rombongan yang lain aku sama rina sibuk aja berdua jalan-jalan sekitar dermaga sambil nyari sarapan, maklum ga sempat buat sarapan soalnya kita berangkat pagi banget itu. hehehe
setelah semua peserta wisata kumpul, jam 08.00 kita semua langsung menuju pulau pertama, namanya pulau kelor, perjalanan ke pulau ini cuma setengah jam. nah pulau kelor ini jaman dulunya itu merupakan salah satu benteng pertahanan hindia belanda yang memusatkan kegiatannya di pulau onrust. Karena pulau ini mengalami abrasi dan gelombang pasang sewaktu krakatau meletus, bentuk asli pulau ini sudah tidak utuh dan sebagian benteng sudah hancur.













me in kelor land :D


Lanjut ke pulau kedua, kita menuju pulau Cipir.. disini dulunya rumah sakit belanda, pulau ini lebih besar dari pulau kelor tadi dan di pulau ini banyak banget kucing sama monyetnya gatau kenapa..
Turun dari kapal, aku sama rina langsung asik mengambil gambar dan setelah itu bingung mau kemana dulu dan akhirnya memutuskan buat istirahat, tapi setelah disadari ternyata rombongan kita hilang gatau kemana berpencarnya.. sisanya tinggal dua cowok yang ada dibelakang kita dan kalo aku tebak umur mereka sekitar 25 tahunan. hahaha *sok tau* :p
katanya sih mereka berdua dari Jogja dan bekerja di jakarta, namanya mas falaq dan mas dwi. mereka sedikit bercerita juga sewaktu ikut gabung sama aku dan rina.
ga banyak juga yang dilakuin di pulau ini, ya cuma foto2 dan main air. udah itu aja.. sekitar jam 12an tiba2 mas tour guide nya nongol gatau dari mana dan nyamperin kita buat balik ke kapal.


                                                   welcome to cipir land













salah satu puing bagunan rumah sakit di pulau cipir




Pulau yang ketiga, pulau onrust.. nah dulunya pulau ini tempat pelabuhan voc sebelum ke tanjung priok. pulau ini juga pernag menjadi tempat asrama haji sebelum jemaah diberangkatkan ke saudi. Oh ya dulu pulau ini nyatu sama pulau cipir dan kelor lho, tapi karena pasang air laut akses jalannya tenggelam. Di pulau ini kita didampingi tour guide nya buat mengeksplore berkeliling pulau ini, mengunjungi museum peninggalan belanda, dan makam belanda yang katanya dulu orang belanda yang dimakamkan disini semua meninggal pada usia muda karena belum bisa beradaptasi dengan iklim di indonesia, juga ada makam yang salah satunya dipercayai makamnya Sekarmadji Maridjan kartosoewiryo. Bekas bangunan di pulau ini benar-benar sudah tidak utuh akibat letusan gunung karakatu dulu dan hanya tersisa puing-puing peninggalannya.


                                                    makam almarhum bapak kartosoewiryo










salah satu puing bangunan peninggalan di pulau onrust

Selesai berkeliling, peserta diberikan kesempatan untuk ISHOMA. Setelah sholat dan makan, aku, rina, mas dwi, dan mas falaq berkeliling pulau lagi berpisah dengan rombongan. setelah cukup lelah kami beristirahat kembali dipinggiran pantai, Aku sama rina asyik mengobrol sambil memandangi luasnya laut… *halahhh, sedangkan mas dwi dan mas falaq sibuk mencari gambar, mungkin mereka tertarik untuk ikut lomba fotografi yang diadakan bandarwisata dengan tema trip tiga pulau ini. gatau dari mana nongolnya mas tour guidenya nyamperin kita berempat. “udah mau pulang ya mas ?” tanya rina ke mas tour guide nya.. “iya, yuk balik ke kapal” jawab mas tour guidenya.. dan akhirnya kami semua kembali ke kapal buat balik ke dermaga muara kamal jam 14.40.

At least liburan sehari ini menurut aku juga cukup menyenangkan, dan ngasih pengalaman serta pengetahuan sejarah.walaupun pulang-pulang badan pada belang semua no problem. hahaha

Senin, 17 Juni 2013

Menulis proposal


Proposal merupakan bentuk kegiatan komunikasi bisnis dalam lingkup organisasi/perusahaan. Sebuah proposal mengandung gagasan, maksud atau harapan yang ingin disampaikan pada suatu khalayak tertentu, sebagai target. Tidak jarang, muncul anggapan, kemahiran menulis proposal itu, hanyalah sekedar pekerjaan administratif dan karena itu, tidak menuntut kemampuan konseptual. Padahal, kemampuan menulis proposal merupakan sebuah kompetensi inti, yang telah menjadi bagian dari tugas para praktisi Humas.

Dalam berbagai literatur komunikasi bisnis, terlihat kemampuan menulis proposal mendapat proporsi yang cukup besar.  Isi sebuah proposal harus jelas, sistematis, sehingga bisa secara gampang dipahami oleh pembaca proposal itu.  Karena itu, pada tahap awal harus bisa dipastikan, siapa yang menjadi target sasaran dari proposal yang akan dibuat? Pemahaman menyangkut target khalayak pun, akan berpengaruh pula pada persoalan bahasa yang digunakan. Bahasa, sebagai suatu alat komunikasi, bisa menjelaskan secara baik, jelas, lengkap, dan terbuka gagasan seseorang. Bahasa itulah yang mewakili maksud penulis proposal sehingga bisa dipahami, dimengerti atau diterima oleh pihak lain. Bahasa yang digunakan dalam proposal, tentu yang bersifat formal, namun dengan cara komunikatif. Selain memahami target khalayak yang akan dituju, proposal pun sangat bergantung pada tujuan pembuatan; untuk menjalankan sebuah proyek/event, mencari dana, atau untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain.

Penyajian isi proposal sebagaimana yang telah diuraikan diatas, berhubungan pula dengan aspek lain, yang tidak kalah penting, yaitu rancangan atau desain proposal itu sendiri. Sejauh mana proposal itu menarik? Penyajian berbagai ilustrasi berupa foto, gambar, lambang dan sebagainya, akan membantu pembaca memahami secara cepat maksud dari penulis, dan hal itu tentu bisa membantu pembaca menyimak apa disampaikan dalam proposal itu. Begitupun halnya yang berkaitan dengan sistematika proposal. Semua faktor ini akan turut mendukung keefektivitasan penyampaian pesan, seperti yang tertuang dalam isi proposal.

Di balik semuanya itu, agar bisa menghasilkan sebuah proposal yang berbasis data dan fakta yang meyakinkan, hal yang sangat perlu dilakukan sebelum menuangkan gagasan  adalah melakukan semacam pengumpulan informasi atau data, sehingga bisa menguasai permasalahan yang akan diuraikan dalam proposal itu. Idealnya, seorang Humas harus melakukan semacam kegiatan penelitian sederhana, semacam mengumpulkan data sekunder. Pada tahap ini, berbagai dokumen yang bisa menjadi referensi perlu dipelajari/disimak secara baik. Bahkan, berbagai informasi atau masukan yang mungkin diperoleh dari komponen stakeholders, yang merupakan input untuk organisasi, perlu dicermati dengan baik sehingga bisa menjadi pendukung argumen dalam penulisan proposal itu.

Sebuah proposal yang didukung data serta informasi akurat, lengkap, dan dibangun dengan argumen logis, menggunakan format sajian yang menarik, akan mampu mengundang minat pembaca bahkan mungkin, menjalin kerjasama. Proposal yang baik akan turut membantu kelancaran kegiatan Humas.

Sumber : Warta PERHUMAS Online