A. Marketing Comm Plan
Merujuk pada definisi AMA dan The Chartered Institute of Marketing dapat
dikatakan bahwa pemasaran dimulai dari proses perencanaan pemasaran sedemikian
rupa sehingga customer dapat puas. Adapun proses perencanaan tersebut adalah
merupakan alat organisasi untuk memonitor dan mengontrol pengaruh internal
maupun eksternal untuk disesuaikan dengan kemampuan suatu perusahaan dalam
upaya untuk meraih penjualan dan mengkomunikasikan ke seluruh jenjang tentang
sikap dari suatu perusahaan dalam bersaing untuk mencapai berbagai sasaran yang
hendak diraih.
Perencanaan pemasaran akan efektif jika terdapat kegiatan pemasaran
seperti tujuan pemasaran, strategi pemasaran, strategi bauran pemasaran, dekripsi
mengenai produk, sehingga memuaskan kebutuhan pelanggan dan menghasilkan profit
bagi perusahaan (Rangkuti, 2001)
Proses perencanaan pemasaran merupakan serangkaian langkah-langkah logis
yang harus dilaksanakan untuk bergeser kea rah rencana pemasaran sesungguhnya.
Perencanaan pemasaran dengan menggunakan system perencanaan pada hakikatnya
merupakan cara terstruktur untuk mengidentifikasi serangkaian opsi bagi
perusahaan, memperjelas maksud dan merumuskan sasaran pemasaran yang konsisten
dengan keseluruhan sasaran perusahaan dan menjadwalkan serta menyelenggarakan
aktivitas tertentu yang paling mungkin membawa pada pencapaian sasaran.
Proses
Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran lebih dititikberatkan pada
produk/pasar dan pengembangan strategi dan program pemasaran yang terinci
dengan baik agar dapat memperolehsasaran/tujuan produk dalam pasar. Rencana
pemasaran merupakan instrument terpadu
untuk mengarahkan dan memadukan upaya pemasaran tersebut. Proses perencanaan
pemasaran terdiri dari lima tahapan yaitu :
1.
Menganalisis
peluang pasar
2.
Meneliti
dan memilih pasar sasaran
3.
Merancang
strategi pemasaran
4.
Merencanalan
dan mengorganisasi program pemasaran
5.
Melaksanakan
dan mengendalikan upaya pemasaran tadi.
Isi suatu rencana pemasaran pada suatu perusahaan
dapat berbeda dengan perusahaan lain, tetapi paling sedikit harus berisi
rangkuman pimpinan, situasi pemasaran saat ini, analisis peluang dan masalah,
sasaran, strategi pemasaran, program kegiatan, anggaran rugi laba dan
pengendalian.
Agar
tercapai perencanaan yang efektif, seorang manajer pemasaran harus dengan
akibat penjualan dan keuntungannya. Hubungan itu tercakup dalam persamaan
keuntungan dan persamaan penjualan. Perencanaan optimum bagi pengeluaran pemasaran,
bauran pemasaran dan alokasi dana pemasaran.
B. Periklanan yang Menjual
Dalam periklanan harus
dipisahkan antara what to say dan how to say. Juga harus dijaga relevansi
antara what to say dan positioning
yang telah ditetapkan. Karena, iklanadalah salah satu cara mengkomunikasikan
strategi yang dipilih.
Benak konsumen tidak hanya terpengaruh
oleh iklan. Produknya sendiri itulah yang penting. Selain itu, harga yang
ditetapkan serta saluran distribusi yang dipilih, ikut mengkomunikasikan
sesuatu.
Kreatifitas dalam
periklanan lebih terkait pada how to say.
Sedangkan biro iklan berperan dalam memasukan what to say ke benak konsumen.
Masalahnya sekarang, bagaimana cara
paling efektif memasukan pesan tersebut. Juga, bagaimana mengatasi kebosanan
target pasar. Sebab, kalau khalayak sudah bosan, iklan bias tidak terlalu
dipikirkan lagi.
Yang harus diingat,
jangan sampai ilan masuk ke benak konsumen dengan mudah, tapi pesan yang
dimasukan salah. Atau, tidak pas dengan positioning
yang akan dicapai. Sering terjadi iklan yang dibuat dengan biaya mahal,
memenangkan berbagai lomba kreativitas periklanan, bahkan disukai masyarakat,
tapi tidak bias menjual.
Mengapa? Pesan yang
dimasukan ke benak konsumen tidak menjual. Bahkan, bias menjual pun, kalau
tidak cocok dengan positioning , bias
misleading- menghasilkan profit jangka pendek, tapi tidak bagus
untyuk jangka panjang.
Masalah yang perlu
diingat : citra merek yang terjadi di benak konsumen tidak selalu sama dengan
pesan yang dibawakan iklan, bahkan positioning
yang diinginkan. Sebab berbagai asosiasi yang tertanam di benak konsumen
tidaklah hanya berasal dari periklanan.
Pengalaman konsumen
ketika membeli, menggunakan , bahkan menjual kembali produk tersebut juga akan
menghasilkan berbagai asumsi. Kalau assume yang terbentuk itu memperkuat positioning yang dikomunikasikan lewat
periklanan akan menguntungkan. Namun, jika pengalaman memberikan asosiasi yang
tidak diinginkan, bias timul masalah.
Karena itu, supaya lebih aman, positioning lewat slogan beriklan harus
ditunjang semua elemen marketing mix yang
ada, baik produk, harga, maupun saluran distribusi. Bahkan, alat komunikasi
pemasaran diluar periklanan. Sebab merek merek selalu terikat pada positioning dan difrensiasi. Artinya, positioning di benak anda harus didukung
difrensiasi.
4 hal yang harus anda perhatikan
untuk membuat iklan yang menjual.
- Attention. Secara sederhana attention
dijelaskan sebagai metode untuk menarik perhatian dari pengunjung.
- Interest. Sebuah cara untuk
menimbulkan minat pengunjung untuk tahu lebih lanjut produk yang anda
iklankan.
- Desire. Setelah timbul minat
kuatkan iklan dengan membangkitkan hasrat. Anda bisa juga menggunakan
kata-kata lain yang bisa menyihir pembaca iklan. seperti
"Garansi", "Terbukti", dll yang sejenis dengan itu.
- Action. Langkah terakhir adalah membuat pembaca segera melakukan tindakan seperti mengorder, mengirimkan email, menulis urat, menelpon, dll untuk memesan produk yang anda iklankan.
C. Strategi Pengemasan Pesan yang Persuasif
Persuasi
merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan
untuk menyampaiakan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens merasa
mempunyai pilihan dan membuatnya setuju. Didalam suatu organisasi, pesan-pesan
persuasive dimaksudkan untuk menjual ide./gagasan kepada orang lain, member
saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan
untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu
proyek tertentu.
Sebagaimana
pesan-pesan rutin, pesan persuasif dimulai dengan melakukan analisis audiens,
mempetimbangkan perbedaan budaya, dan memilih pendekatan direct atau iindirect.
· - Analisis
Audiens
Penyampaian pesan persuasive yang terbaik adalah
dengan menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk
mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens , dan kemudian menyusun
suatu pesan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Siapa audiens anda? Anda ingin mereka melakukan apa?
Apa saja kebutuhan mereka? Bagaimana kredibilitas anda sebagai penyampai pesan
dalam mempengaruhi suatu pesan? Apakah anda juga bias mempertimbangkan masalaha
yang paling penting ? bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhi strategi
anda?
· - Pertimbangan
perbedaan budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada akan
membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, juga akan membantu bagaimana mereka
memandang anda. Hal ini mengingat bahwa cara memberikan persuasi untuk budaya
yang berbeda akan berbeda pula.
· - Memilih
pendekatan organisasi
Anda perlu memilihpendekatan organisasional yang tepat
berdassarkan kemungkinan reaksi audiens terhadap pesan yang disampaikan. Dalam
hal ini anda dapat menggunakan pendekatan tak langsung (indirect approach) dalam menyampaikan pesan persuasive, tetapi jika
audiens anda objektif atau jika anda tahu bahwa mereka lebih suka mendengar
pesanyang disampaikan secara segera, pendekatan organisasional yang tepat
adalah pendekatan langsung (direct
approach)
Mengembangkan pesan
persuasive
1)
Menetapkan kredibilitas
Kredibilitas
anda adlah kapabilitas anda untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Tanpa
kredibilitas, upaya anda untuk melakukan persuasi akan tampak sebagai bentuk
tipuan. Salah satu cara untuk menumbuhkan kredibiltas adalah memalui fakta.
Semua bentuk dokumen, statistic, jaminan, dan hasil riset merupakan bukti
objektif yang dapat mendukung kredibilitas.
Cara
lainnya adalah menjadi pakar dalam bidang tertentu, antusias terhadap materi
yang disampaikan, objektif dalam melakukan penialaian sesuatu, sikap hormat
dapat membantu memfokuskan kebutuhan audiens ; kejujuran dapat
menumbuhkembangkan respek audiens, dan pengalaman latar belakang, baik sikap
maupun kepercayaan sebelumnya yang dapat membantu mengidentifikasi auniens.
2)
Kerangka argumentasi
Kebanyakan
pesan persuasive mengikuti rencana organisasional AIDA :
-
Attention (perhatian)
Anda
harus dapat meyakinkan audiens segara dibagian permualaan bahwa anda mempunyai
sesuatu yang berguna untuk anda sampaikan. Perkenalkan dengan suatu masalah
atau ide yang membuat mereka mau mendengar pesan yang disampaikan,
-
Interest (minat)
Anda
harus menjelaskan relevansi pesandengan audiens. Kembangkan pernyataan yang
telah disampaikan pada fase sebelumnya dengan agak rinci. Tujuan anda adalah
bagaimana audiens mampu berpikir, hubungkan pesan dengan manfaat secara
spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens.
-
Disire (hasrat)
Anda
harus membuat audiens untuk mengubah keinginannya dengan menjelaska bagaimana
perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik. Jika
ide/gagasan sangat kompleks, cobalah menginplementasikannya. Pastikan apapun
bukti yang digunakan untuk membuktikan gagasan sevara langsung relavan dengan
pokok bahasannya.
-
Action (tindakan)
Perlu
diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang
akan dilakukan tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana mempermudah audiens
untuk tindakan tersebut.
3)
Memilih Daya
Pemikat
Umumnya pesanpesan persuasif
menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat
emosional (emotional appeals) untuk melakukan persuasi audiens.
Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbangan apabila tergantung pada
tindkan yang diharapkan, harapan para audiens, tingkat resistensi yang diatasi,
kemampuan menjual ide atau gagasan tersebut.
a.Pemikat
Emosional
Dalam melakukan persuasi
audiens, dapat memanfaatan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau
dalam bentuk simpati kepada audiens sepanjang pemikat emosional bersifat kuat.
Dapat menggunakan kata-kata yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang
seperti kebebasan, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
b.Pemikat
Logika
Dalam berbagai hal,
penggunaan pendekatan ini dapat dilakukan seperti membuat aduan (claim) dan
memberikan dukungan atas aduan tersebut dengan memberikan alasan dan
bukti-bukti yang ada. Adapun penggunaan pendekatan ini didasari atas berbagai
alasan diantaranya:
· Analogi, adalah
menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti fisik
pula.
· Induksi, adlah memberikan
berbagai alasan dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan umum.
·
Deduksi,
Pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulan yang khusus.
4)
Pertimbangan
Etika
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan memberikan
informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Hal yang paling
penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan perhatian yang jujur kepada
audiens dengan memenuhi kebutuhan mereka.
Iklan
persuasif bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu,
dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong
alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut pendek, membujuk pembeli
untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.
Menulis permintaan
persuasive
·
Permintaan persuasive untuk tindakan
Pada kalimat pembuka mulai dengan kalimat yang mampu
mengundang perhatian pembaca yang menunjukan bahwa anda mengetahui sesyatu yang
diharapkan pembaca. Bahkan pesan persuasive yang sifatnya memuji atau
menyanjung pembaca.
Pada bagian pertengahan, gunakan kalimat yang mampu
menarik minat dan harapan pembaca yang mencakup apa yang sebenarnya Anda
ketahui tentang situasi yang anda harapkan untuk tindakan tertentu.
Pada kahir tulisan, tulis suatu permintaan atau
permohonan tindakan spesifik.
·
Permintaan dan pengaduan persuasive untuk penyesuaian
Tujuan anda disini adalah melakukan persuasi kepada
orang lain untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan. Perlu ditunjukan
perbedaan antara apa yang sebenarnya anda harapkan dengan apa yang sebenarnya
telah anda terima.
D. Perencanaan Penggunaan Media Promosi
Model perencanaan media untuk promosi produk
atau periklanan secara hierarkis mengembangkan langkah-langkah pertemuan
perencanaan awal yang terdiri dari perencana-perencana senior dan manajemen. Selanjutnya, jika klien setuju dengan draft yang ditawarkan,
kelompok kerja kreatif dan kelompok kerja media bekerja secara terpisah. Pada
kerja media, yang menjadi pokok bahasan yaitu evaluasi perkembangan terakhir
dari perencanaan, evaluasi uji coba media pada kelompok terbatas, dan perubahan
terbaru pasar media.
Kelompok kerja kreatif harus
menghasilkan draft strategi kreatif dan strategi media yang selanjutnya
diajukan pada klien. Apabila hal itu disetujui, masing-masing kelompok membuat
perencanaan yakni perencanaan media dan perencanaan kreatif.
Ada dua pendekatan anggaran
perencanaan media yaitu metode marginal dan metode tugas. Metode marginal
digunakan untuk memutuskan, pada permulaan periode perencanaan, “berapa banyak
anggaran yang digunakan” untuk kegiatan periklanan produk yang ditawarkan
kepada masyarakat. Sedangkan metode tugas, memberikan tekanan pada
pengalokasian anggaran untuk media sesudah dikurangi biaya-biaya “sebelumnya”
yang digunakan untuk riset dan kegiatan kreatif dan menetapkan “bagaimana
menggunakan” anggaran untuk media.
1)
setiap media atau saluran memiliki
karakteristik masing-masing yang menjadi kelebihan dan kekurangan media
tersebut.
2)
setiap kegiatan komunikasi memiliki tujuan
akhir yang berbeda.
3)
tercapainya tujuan
Pencarian Infomasi Lanjutan Khalayak
Proses pencarian
informasi dalam proses adopsi, perlu mendapatkan perhatian dalam perencanaan
komunikasi. Pencarian informasi yaitu tindakan seseorang untuk menanyakan
kejelasan dan mencari saran-saran yang muncul (khususnya mengenai kebenaran
fakta) kepada pihak-pihak berwenang.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses pencarian informasi, di antaranya: faktor sosiodemografis
khalayak, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.
Kemudian, penggunaan media modern dan motivasi penggunaan media massa.
Iklan yang disajikan lewat media
massa tidak mampu memberikan keterangan secara detail, seperti kelebihan produk
yang ditawarkan, manfaat, cara kerja, kandungan bahan, layanan purna jual,
garansi, dan tempat yang dapat ditemui bila terjadi masalah dengan pemakaian
produk. Dalam hal ini, produsen dapat menggunakan media lini bawah untuk
memberikan informasi tersebut, dan memberikan kesempatan secara luas kepada
mereka yang mencari informasi detail. Media lini bawah tersebut di antaranya,
pameran Direct mail, kalender, dan Point of Purchase/
Penggunaan Media dalam Komunikasi
Faktor-faktor yang
mendukung keberhasilan komunikasi bermedia atau multimedia adalah: (1)
meningkatkan pengertian atau pemahaman, (2) meningkatkan daya tarik, (3)
mengajarkan keahlian lebih efektif, (4) merangsang khalayak untuk bertindak,
(5) berperan dalam menumbuhkan sikap yang diinginkan, (6) memperpanjang waktu
penyimpanan informasi, (7) memberikan perolehan pengalaman. Dalam menggunakan
multimedia perlu dipegang prinsip-prinsip: (1) multi media merupakan cara
terbaik untuk menghadirkan kesan dan informasi, (2) melengkapi isi informasi
yang disajikan, (3) tidak menghalangi arus informasi, (4) dikembangkan secermat
mungkin, (5) jelas dan ringkas, (6) tidak diperlihatkan sampai saatnya
diperlukan, (7) penyaji “tidak berbicara” dengan alat bantu tersebut, (8)
dijauhkan dari penyimak (terutama tangan penyimak), (9) penggunaannya
diterangkan dengan baik pada khalayak, serta (10) penyaji harus siap
mendapatkan kembali perhatian yang hilang.
Beberapa contoh
media inovatif untuk kegiatan komunikasi terbatas di antaranya: (1) media
proyeksi, seperti Opaque Projector Transparancy Projector (3) Slide Projector,
(2) Rekaman Video, (3) Piringan Video (Video Disc, Laser Disc, atau Compac
Disc), (4) Telepromter, (5) Video Graphic, dan (6) Video Wall.
Perspektif Penggunaan Media Massa
Perspektif media
massa merupakan konsep cara pandang para perencana komunikasi terhadap media
yang digunakan. Perspektif Schwartz, menyatakan media massa dalam persuasi
bekerja dengan dua cara yang berbeda dalam mempengaruhi khalayak, yaitu model
resonansi (evoked recall) dan model mengajar (transportation). Model resonansi
berpegang pada konsep, lebih baik merangsang sesuatu yang sudah tersimpan dalam
diri khalayak daripada media massa itu mencoba menanamkan sesuatu pesan yang
baru dalam diri mereka.
Ada tiga hal dalam
media massa yang memiliki kekuatan dalam memberikan isyarat terhadap perasaan
dan pengalaman khalayak yaitu: naskah verbal (verbal script), naskah suara
(sound script) dan naskah visual (visual/sight script).
Marshall McLuhan
menyatakan bahwa dalam proses komunikasi pesan adalah media, dan menyangkal
tentang pengaruh isi pesan samasekali. Luhan membagi media ke dalam bentuk
ketelitian atau keakuratan ke dalam dua jenis, yaitu media yang memiliki
keakuratan tinggi, dan Cool Media, adalah, media yang mempunyai tingkat
keakuratan rendah.
E. Marketing Online
Internet
marketing terdiri dari dua kata, internet dan marketing interet. Internet
menurut Wikepedia adalah jaringan computer skala dunia yang memungkinkan
orang-orang untuk saling berhubungan menggunakan berbagai layanan, seperti
email, chat online, transfer file, dan halaman web (WWW).
Sementara marketing atau dalam
bahasa Indonesia disebut pemasaran ini adalah sebuah proses bertujuan
mengetahui keinginan konsumen, mengalokasikan produk atau jasa yang sesuai
dengan keinginan tersebut. Seorang marketer punya tugas utama membuat konsumen
mengenal produk atau jasa yang ditawarkan melalui teknik marketing.
Internet marketing atau biasa
disingkat sebagai online marketing atau E-marketing adalah proses marketing
sebuah barang atau jasa melalui internet, kata kunci internet marketing adalah
pada kata melalui internet. Hal ini yang membedakan internet marketing dengan
marketing konvensional, yaitu pada penggunaan media internet guna mendukung
proses marketing.
Situs web
internet marketing yang sukses adalah yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut
:
§
Didikung
oleh organisasi yang baik, memiliki tujuan organisasi yang didukung dengan
benar.
§
Perusahaan
mengetahui apa sebenarnya keinginan dan harapan konsumen.
§
Adanya
produk dan layanan yang ditawarkan.
Semua hal yang berkaitan dengan nternet marketing
selalu berkaitan dengan 3 hal diatas , yaitu :
§ Tujuan
§ Target pasar
§ Produk dan jasa yang ditawarkan
Sejarah internet marketing
Sejak
asal diciptakannya, internet memang sudah membawa fitur yang cocok untuk
marketing. Website sudah diendus oleh para marketer sebagai media yang cocok
dipakai untuk menyampaikan tugas-tugas marketing. Kemajuan teknologi pendukung
internet seperti munculnya beragam bahasa pemograman dan database membuat
internet marketing menjadi lebih menarik sehingga muncul berbagai jenis variasi
internet marketing.
Model Bisnis dari Internet
Marketing
Penggunaan
model-model bisnis yang berbeda-beda tergantung kepada tujuan yang diinginkan
di Internet Marketing. Diantaranya adalah :
§ E-commerce
: sebuah barang
langsung dijual menggunakan internet, baik untuk konsumen (B2C) maupun untuk
bisnis (B2B).
§ Publishing
: Internet
digunakan untuk menampilkan barang saja.
§ Periklanan
: Website
digunakan untuk menampilkan iklan-iklan saja sementara transaksi masih
dilakukan secara manual.
Keuntungan dan Batasan Internet Marketing
§ - Keuntungan utama internet marketing adalah skalanya
yang sangat luas.
§ - Banyaknya informasi yang bias disampaikan melalui
internet.
§ - Karena informasi yang disampaikan bias lebih banyak,
maka konsumen bias memperoleh gambaran yang - - lebih baik tentang perusahaan atau
pun produk anda.
§ - Lebih hemat biaya.
Walaupun demikian, Internet marketing juga memiliki
batasan, seperti :
§ Faktor
privasi, Beberapa perusahaan
yang menerapkan e-commerce kadang membagi-bagi informasi yang seharusnya
rahasia kepada perusahaan lain, sehingga membuat konsumen menjadi tidak nyaman.
§ Kekhawatiran
factor keamanan, Maraknya
kejahatan internet membuat orang was-was untuk menggunakan layanan internet
marketing. Kejahatan seperti carding, sniffing dan lainnya membuat orang-orang
lebih memilih bertransaksi menggunakan metode konvensional.
Daftar Pustaka
Buku :
Suyanto, M.
2007. MARKETING STRATEGY Top Brand
Indonesia. Yogyakarta : ANDI OFFSET
Arafat,
Wilson. 2005. The Real power of Marketing
Audit. Jakarta : PT Gramedia
Kartajaya,
Hermawan. 2002. HERMAWAN KARTAJAYA ON MARKETING. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Zaki, Ali dan Smitdev Community. 2008. 7 CMS Pilihan untuk Internet Marketing.
Jakarta ; PT Elex Media Komputerindo
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis/ Edisi Ketiga. Jakarta ; Erlangga
Internet
:
http://massofa.wordpress.com/2008/03/23/perencanaan-penggunaan-media-dalam-perencanaan-komunikasi/.
Diakses pada 11 Juni 2013 pukul 18.00 WIB
http://bisnismaia.blogspot.com/2009/08/cara-membuat-iklan-yang-menjual.html.Cara
Membuat Iklan yang Menjual. Diakses pada 4 Juni 2013 pukul 18.00 WIB
0 komentar:
Posting Komentar