Pages

Subscribe:

Translate

Senin, 17 Juni 2013

Bahasa Tubuh Orang yang Berbohong


            Bohong adalah sifat yang menampakan sesuatu yang tidak sebenarnya. Orang yang berbohong selalu menyembunyikan kebenaran dan menampakan lain diluar entitas dasarnya. Berbohong akan selalu membawa dampak negative. Meski secara kasat mat, orang yang berbohong mendapat keuntungan, tapi itu hanya sesaat yang pada akhirnya akan membawa kesengsaraan.
            Berbohong adalah sifat yang selalu dibenci oleh banyak orang. Tapi, diantara Anda pasti pernah dibohongi oleh seseorang. Sadar atau tidak sadar, Anda pasti pernah dibohongi oleh teman terdekat Anda atau orang-orang yang selama ini Anda anggap sebagai teman kepercayaan.
            Yang terpenting adalah Anda bias mendeteksi kebohongan dengan cerdik membaca pikiran dan perasaan orang lain melalui bahasa tuibuh.  Orang yang berbohong, secara tidak langsung bias dibaca melalui bahasa tubuh mereka. Sebagai ekspersi yang selalu menampakan kejujuran, bahasa tubuh orang berbohong akan memberikan cirri-ciri khusus.
            Menurut Mehrabian (2009), pada umumnya pembohong lebih sedikit bergerak disbanding dengan orang yang berkata jujur. Pembohong berbicara lebih lambat dan memuat banyak kesalahan ketika bicara. Pembohong menurut Mehrabian, menggunakan lebih sedikit kata-kata, terutama dalam menjawab pertanyaan dan jika menjawab sesuatu pertanyaan, dan dia menjawab sesuatu pertanyaan, dia menjawab dengan tidak mendalam.
            Sementara, yang ditemukan oleh Myrna Foster, Marscon dan Coddy (1984) dalam Devito (1997), pembohong berhenti lebih lama sebelum menjawab pertanyaan dan menggunakan jeda lebih lama selama melakukan komunikasi. Sedangkan menurut Pease (1984), Morris (1977), beberapa gerak-gerik yang menunjukan kebohongan adalah menutup mulut (tangan di mulut dan ibu jari di pipi), memegang hidung, dan menggosok mata.

Menurut Dianata Eka Putra (2008), ada beberapa tanda universal orang yang berbohong dan sulit untuk dimanipulasi. Banyak orang yang ingin memanipulasi tanda-tanda kebohongan, tapi sifatnya tidak lama. 

A.  Menutup Mulut
       Orang yang berbohong, baik anak kecil atau orang dewasa, biasanya akan menutup mulut secara reflex. Gerakan menutup mulut adalah gerakan reflex yang secara spontan dilakukan. Pada saat berbohong, dengan tanpa didasari, pikiran akan menyuruh tangan untuk menutup mulut ketika sedang berbicara bohong. Ini adalah gejala psikologis yang memberikan satu gambaran utuh bahwa tubuh adalah bagian bagian satu kesatuan utuh dengan pikiran dan emosi. Tak heran jika pikiran yang sedang berbohong akan berpengaruh terhadap pola gerakan tubuh.
       Yang patut anda perhatikan dalam hal ini adalah orang yang menutup mulut bukan berarti karena mulutnya bau atau karena mereka mengantuk. Charles Darwing, pernah mengatakan bahwa isyarat keheranan dan menyembunyikan sesuatu, tergambar dengan meletakan tangan di mulut. Sikap ini hendak menghentikan kata-kata yang baru saja keluar. Sama halnya dengan seseorang yang tertawa terlalu keras. Ketika telah merasa bahwa tindakannya berlebihan dan itu di luar batas kewajaran maka secara tidak langsung, dia akan menutup mulutnya untuk menghentikan kesalahannya.
       Pernyataan tersebut menandakan bahwa gerakan menutup mulut secara tidak langsung adalah sebuah gerakan untuk melakukan kebohongan atau perkara di luar batas kewajaran. Mengacu pada perkatan Charles Darwin tersebut, gerakan menutup gerakan menutup mulut tidak hanya mengidentifikasikan kebohongan, tapi aktivitas mulut di luar batas kewajaran juga akan mendorong untuk menutup mulut, layaknya ketawa terbahak-bahak, berkata salah di depan umum serta kurang yakin dengan perkataanya.
       Jika anda pintar memainkan bahasa kebohongan, secara reflex, anda tidak akan menutup mulut. Orang lain akan menutup mulut karena mereka heran dengan kebohongan anda. Terkadang, gerakan menutup mulut juga diikuti dengan gerakan-gerakan tangan lainnya.
       Jika Anda ingin mendalami bahasa tubuh dengan gerakan menutup mulut ini ini maka biasakanlah untuk selalu berlatih dengan mengamati, melihat, dan memberikan interpretasi terhadap mereka yang secara tiba-tiba melakukan gerakan menutup mulut. Anda sudah mengetahui salah satu dari pikiran orang yang berbohong maka berhati hatilah terhadap mereka. Kemungkinan kletika mereka menjalin komunikasi dengan anda, secara tiba-tiba mereka menutup mulut. Tentu saja anda tidak harus memvonis perilaku terseut sebagai sebuah kebenaran dan kemudian mengaggap orang yang   memilkiki isyarat tersebut merupakan isyarat kebohongan.

      B.    Mengusap Bagian Hidung
            Selain menutup mulut, bahasa tubuh orang yang sedang berbohong adalah mengusap hidung. Tapi, kita harus berhati-hat dalam memberikan interpretasi. Tidak trtutup kemungkinan bahwa orang ynag melakukan isyarat itu hanya karena gatal. Selain itu, bias jadi ada bau yang kurang sedapyang membuat hidungnya tersengat sehingga tangga bergerak untuk menghalaunya. Jika gerakan tangan untuk mengusap hidung itu releks tanpa ada sebab diluar pikiran maka hal tersebut merupakan sebuah pertanda bahwa orang itu berbohong.
            Diantara Eka Putra (2008), menjelaskan bahwa suatu pikiran negative (berbohong) memasuki alam bawah sadar, secara tidak langsung otak akan menyuruh tangan untuk menutup mulut. Dan ketika tangannya sampai dimulut agar usahanya tidak terlalu jelas menutup mulut tangannya ditarik melalui wajah hasilnya adalah sentuhan cepat di hidung.
            Gerakan mengusap hidung dalam konteks teori ini lebih pada konsekuensi dari seseorang, yang melakukan gerakan menutup mulut. Sebagai sebuah konsekuensi, gerakan tersebut sangat cepat sehingga sulit diamati untuk anda.  Substansi utama dalam teori ini adalah pada gerakan menutup mulut. Jadi, mengusap hidung hanya untuk mengalihkan perhatian dari gerakan menutup mulut.
            Tapi, ada juga pandanganlain yang mengatakan bahwa ketika seseorang sedng berbohong makan ujung saraf hidung terasa gatal. Rasa gatal itulah yang mendorong tangan untuk mengusapnya secara samar. Saraf-saraf hidung yang terasa gatal itu yang mendorong atangan seseorang untuk mengusapnya.
            Pandangan ini lebih bersifat independen antara gerakan menutuop mulut dan gerakan mengusap hidung. Jika anda beranggapan bahwa gerakan mengusap hidung hanyalah konsekuensi dari gerakan menutup mulut maka pandangan yang terakhir ini berbeda. Saraf hidunglah yang menjadi pemicu untuk menggerakan tangan mengusap hidung.
            Yang terpenting bagi anda adalah ketika melihat lawan bicara anda yang ada disekitar anda secara tiba-tivba mengeluarkan isyarat, hal tersebut dijadikan sebagai pertanda bahwa kebohongan telah terjadi.

      C.    Memalingkan Mata
            Mata termasuk dari gerakan tubuh yang sulit dimnipulasi. Mata orang berbohong dan orang yang benar-benar jujur sangat berbeda. Biasanya, orang yang sedang berbohong, matanya selalu berusaha untuk berpaling. Tindakan tersebut merupakan salah satu tanda bahwa anda sedang dibohongi. Mata orang berbohong tidak pernah focus. Dalam melihat sesuatu. Terkadang melihat ke atas kadang melihat kebawah.
            Terkadang, orang yang berbohong memalingkan dirinya dengan menyamarkan gerakan mata lewat gerakan-gerakan tubuh llainnya. Banyak orang yang menyamarkan gerakan matanya dengan berpura-pura gatal didaerah matanya. Sebenarnya, mata tidak gatal, tapi hanya ingin menutupi gerakan matanya yang tidak focus.
            Gerakan yang lainnya adalah mengedipkan mata dengan cepat. Mata orang berbohong selalu berkedip lebih cepat dan spontan diiringi dengan gerakan tangan. Alasan yang cukup nyaman dipakai untuk mata dalah merasa gatal.
            Disamping gerakan mata dan tangan, orang yang berbohong, akan selalu memalingkan wajahnya untuk bertatap muka dan berhadapan dengan lawan bicaranya. Gerakan tersebut merupakan sebuah bentuk untuk menghindar dari perhatian orang lain mengenai gerakan wajahnya.
            Tapi, yang patut anda perhatikan adalah konteks budaya local. Jika anda sebagai orang jawa, jangan beranggapan bahwa orang yang canggung melihat mata ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, merupakan pertanda bahwa dia sedang berbohong. Dalam budaya jawa, menatap mata orang yang lebih tua ketika berbicara dianggap sebagai orang yang tidak sopan.
            Perlu anda ketahui bahwa mata adalah cermin yang paling jujur, tapi juga paling gesit dan samar untuk dibaca. Butuh kejelian dan dan ketelitian untuk mengamati dan memperhatikan sebuah mata. Tapi bukan berarti anda harus memperhatikan mata lawan bicara anda dengan tanpa etika. 

D. Memalingkan wajah
Memalingkan wajah, Sebenernya ada kaitannya dengan menggosokan mata. Ketika anda sedang berbicara dengan teman anda, tiba-tiba mereka menggosok mata dan memalingkan wajah. Disaat terjadi perbincangan serius, ternyata dia tidak menatap mata anda. Jusreu dia memalingkan mata dari tatapan anda.
            Sebenarnya, orang tersebut menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diungkapkan kepada anda. Menurut Mechal Argiale, secara naluriah, orang tersebut merupakan tipe orang yang lebih banyak melihat lawan bicaranya ketika lawan bicaranya sedang mengatakan sesuatu. Orang akan lebih berkonsentrasi dan enjoy pada saat komunikasi sedang berlangsung jika terjadi kontak mata yang saling meyakinkan.
            Perkataan yang diucapkan bias jadi dimaksudkan untuk menunjukan sebuah keraguan jika orang yang berkomunikasi selalu memalingkan wajah dan matanya. Sebenarnya, ada satu hal yang disembunyikan agar tidak diketahui oleh lawan bicaranya. Gerakan memalingkan wajah merupakan gerakan spontan yang diperintah oleh otak untuk melempar sebuah kebohongan.
            Situasi dan kondisi budaya yang melingkupi patut anda ketahui. Seperti dalam komunitas pesantren. Komunikasi antara santri dengan kiai dianggap tidak sopan dan janggal apabila melihat wajahnya. Para santri akan menunduk dengan penuh takzim ketika membangun koimunikasi. Tindakan ini bukanlah bentuk isyarat kebohongan. Akan tetapi, bentuk penghormatan yang terjadi dalam kultur pesantren. 

E. Menggaruk leher
Ketika anda melihat orang yang memalingkan wajah, matanya berkedip-kedip, dan menggaruk leher, sebenarnya itu adalah isyarat kebohongan. Diantara beberapa gerakan tersebut adalah bentuk ekspresi yang saling berkaitan yang diniatkan untuk mengelabui anda. Hal ini mereka lakukan agar dianggap tidak berbohong atau memang kebiasaan seperti itu.
            Secara spontan mereka akan menggaruk leher karena saraf-saraf dalam lehernya terasa gatal. Ini bias terjadi ketika menggaruk leher yang kanan atau yang kiri. Selama ini, belum ada yang memastikan saraf yang sebelah mana yang akan membuat leher merasa gatal./ Yang jelas, ketika anda melihat sesorang menggaruk lehernya secara spontan dengan beberapa isyarat yang disebutkan sebelumnya, maka tanda-tanda kebohongan sudah cukup kuat.
            Dari beberapa tanda kebohongan yang telah anda ketahui. Anda bias menyimpulkan bahwa ekspresi tubuh sesorang dipengaruhi okelh pikiran dan emosi yang bergerdari emosi dan pikiran orang yang berbohong hingga terpancar ekspresi gerakan tubuh yang biasa. Menurut Dr. Gabriel yang dikutip oleh Diantara Eka Putra (2008), orangh yang berbohong memiliki tiga kondisi psikologis, yaitu : ak secara spontan . Benar jika ada yang mengatakan bahwa tubuh adalah benda mati yang hanya menerima rangsangan-rangsangan dari pikiran dan emosi untuk bergerak. Jadi, ada proses psikologi. Yaitu ;
1.      Takut atau cemas
·         Wajah dan telapak tangan berkeringat
·         Tarikan napas dalam
·         Bibir menjadi kering karena sering menelan ludah
·         Berdehem atau batuk kecil
·         Muka berangsur pucat
·         Lebih sering memainkan tangan
·         Badan seakan menjadi kaku
·         Sering memincingkan mata
2.      Kekuatan untuk menutupi kebohongan
·         Berusaha menahan ekspresi agar emosi tak keluar
·         Tersenyum dengan lepas atau tidak lepas
·         Menutupi mulut
·         Menyentuh hidung
·         Mengusap bagian wajah
·         Menghindari kontak mata
3.      Konflik internal
·         Sering berkedip
·         Menaikan alis tapi hanya Saturday bahu gemetar
·         Hidung terasa gatal
·         Ada perubahan nada suara
 
·         Tangan gemetar
·         Wajah menjadi gugup

      Menghadapi Orang Berbohong
            Orang yang berbohong kepada anda bias saja karena mereka menginginkan sesuatu dari anda atau memang karena karakter teman anda yang selalu menampakkan kebohongan. Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh NIMH (National Institute of Mental Health), menunjukan bahwa dalam seminggu 30% orang yang berbohong. Mahasiswa malah menunjukan angka 38% dari jumlah orang yang mereka bohongi. Jadi, dari 100 orang yang diajak berinteraksi dalam seminggu, ada 38 orang yang telah dibohongi.
            Apabila kebohongan sering dilakukan, tentunya ada alas an mengapa bohong menjadi penting dilakukan.
            4 Faktor penyebab orang berbohong :
·         Faktor kepribadian, yakni adanya pribadi tertentu yang cenderung untuk selalu berbohong.
·         Faktor social, yakni adanya konteks social yang mendukung orang untuk selalu berbohong.
·         Faktor manfaat, orang lebih mengedepankan factor manfaatnya secara pragmatis disbanding kerugiannya.
            Terlepas dari itu semua, yang terpenting saat ini adalah bagaimana sikap anda ketika berhadapan dengan teman anda yang sercara isyarat sudah memenuhi criteria kebohongan,
            Jika anda berkomunikasi dengan teman anda dan dia sudah menampkannan isyarat kebohongan yang meyakinkan maka anda bias menegurnya secara blak-blakan.. Tentu ini adalah pukulan psikologis bagi mental teman anda. Dia berbicara dengan serius, tapi anda langsung mengatakan bahwa semua yang dia katakana tidak benar atau bohong.
            Jika teman anda benar-benar berbohong pastiakan nada perubahan psikologis secara mendadak. Tingkat perubahannya terletak pada karakter dan mental teman anda yang berkata bohong. Biasanya, jika dia terbiaa dengan kebohongan maka dia akan berdalih untuk meyakinkan anda dengan beberapa refrensi yang telah dia buat. Dia tidak ingin kebohongan yang mulai anda ketahui terungkap. Dia akan tetap mempertahankan pendapatnya.

            Jika anda tetap yakin bahwa dia sedang berbohong, pertahankan keyakinan anda atau menyuruhnya untuk berhenti bercerita. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang berbohong sebenarnya mengalami konflik batin yang cukup keras. Hati akan selalu menuntut untuk berkata yang sebenarnya. Langkah lain, anda bisa berpura-pura mempercayainya dan diam dengan apa yang telah dia sampaikan meskipun dalam hati anda sudah paham kalau dia sedang berbohong.
            Apabila anda menghadapi orang yang masih belum meyakinkan kebohongannya, maka anda bias memberi rangsangan atau memancing mereka agar gerakan tubuhnya jelas. Ada banyak langkah untuk memancing bahasa tubuh agar terlihat jelas bahwa dia sedang berbohong.
            Ketika dia sedang berbicara, anda bias langsung memotong pembicaraanya dan berpura-pura tidak mengerti terhadap pembicaraan sebelumnya. Anda menyuruh dia mengulang apa yang telah disampaikan dari awal. Ketika mulai bercerita, coba potong lagi pembicaraannya dan bertanya lebih jauh hanya sekedar memutus alur ceritanya.
            Dari sini anda bias melihat bagaimana dia merespon pertanyaan yang diajukan. Biasanya, orang yang berbohong aspek penuturannya tidak memiliki kesamaan. Dari aspek intonasi, merasa gugup. Dan dari aspek gerakan, tubuh akan selalu bergerak dan kelihatan tidak tenang.
            Tapi, jika kasusnya adalah kehilangan barang, alangkah baiknya jika anda memancing gerakan tubuh mereka dengan menanyakan barang yang bersangkutan.



0 komentar:

Posting Komentar