Berbohong adalah sifat yang selalu
dibenci oleh banyak orang. Tapi, diantara Anda pasti pernah dibohongi oleh seseorang.
Sadar atau tidak sadar, Anda pasti pernah dibohongi oleh teman terdekat Anda
atau orang-orang yang selama ini Anda anggap sebagai teman kepercayaan.
Yang terpenting adalah Anda bias
mendeteksi kebohongan dengan cerdik membaca pikiran dan perasaan orang lain
melalui bahasa tuibuh. Orang yang
berbohong, secara tidak langsung bias dibaca melalui bahasa tubuh mereka.
Sebagai ekspersi yang selalu menampakan kejujuran, bahasa tubuh orang berbohong
akan memberikan cirri-ciri khusus.
Menurut Mehrabian (2009), pada
umumnya pembohong lebih sedikit bergerak disbanding dengan orang yang berkata
jujur. Pembohong berbicara lebih lambat dan memuat banyak kesalahan ketika
bicara. Pembohong menurut Mehrabian, menggunakan lebih sedikit kata-kata,
terutama dalam menjawab pertanyaan dan jika menjawab sesuatu pertanyaan, dan
dia menjawab sesuatu pertanyaan, dia menjawab dengan tidak mendalam.
Sementara, yang ditemukan oleh Myrna
Foster, Marscon dan Coddy (1984) dalam Devito (1997), pembohong berhenti lebih
lama sebelum menjawab pertanyaan dan menggunakan jeda lebih lama selama
melakukan komunikasi. Sedangkan menurut Pease (1984), Morris (1977), beberapa
gerak-gerik yang menunjukan kebohongan adalah menutup mulut (tangan di mulut
dan ibu jari di pipi), memegang hidung, dan menggosok mata.
Menurut
Dianata Eka Putra (2008), ada beberapa tanda universal orang yang berbohong dan
sulit untuk dimanipulasi. Banyak orang yang ingin memanipulasi tanda-tanda
kebohongan, tapi sifatnya tidak lama.
A. Menutup
Mulut
Yang patut anda perhatikan dalam hal ini
adalah orang yang menutup mulut bukan berarti karena mulutnya bau atau karena
mereka mengantuk. Charles Darwing, pernah mengatakan bahwa isyarat keheranan
dan menyembunyikan sesuatu, tergambar dengan meletakan tangan di mulut. Sikap
ini hendak menghentikan kata-kata yang baru saja keluar. Sama halnya dengan
seseorang yang tertawa terlalu keras. Ketika telah merasa bahwa tindakannya
berlebihan dan itu di luar batas kewajaran maka secara tidak langsung, dia akan
menutup mulutnya untuk menghentikan kesalahannya.
Pernyataan tersebut menandakan bahwa
gerakan menutup mulut secara tidak langsung adalah sebuah gerakan untuk
melakukan kebohongan atau perkara di luar batas kewajaran. Mengacu pada
perkatan Charles Darwin tersebut, gerakan menutup gerakan menutup mulut tidak
hanya mengidentifikasikan kebohongan, tapi aktivitas mulut di luar batas
kewajaran juga akan mendorong untuk menutup mulut, layaknya ketawa
terbahak-bahak, berkata salah di depan umum serta kurang yakin dengan
perkataanya.
Jika anda pintar memainkan bahasa
kebohongan, secara reflex, anda tidak akan menutup mulut. Orang lain akan
menutup mulut karena mereka heran dengan kebohongan anda. Terkadang, gerakan
menutup mulut juga diikuti dengan gerakan-gerakan tangan lainnya.
Jika Anda ingin mendalami bahasa tubuh
dengan gerakan menutup mulut ini ini maka biasakanlah untuk selalu berlatih
dengan mengamati, melihat, dan memberikan interpretasi terhadap mereka yang
secara tiba-tiba melakukan gerakan menutup mulut. Anda sudah mengetahui salah
satu dari pikiran orang yang berbohong maka berhati hatilah terhadap mereka.
Kemungkinan kletika mereka menjalin komunikasi dengan anda, secara tiba-tiba
mereka menutup mulut. Tentu saja anda tidak harus memvonis perilaku terseut
sebagai sebuah kebenaran dan kemudian mengaggap orang yang memilkiki
isyarat tersebut merupakan isyarat kebohongan.
B.
Mengusap Bagian Hidung
Selain
menutup mulut, bahasa tubuh orang yang sedang berbohong adalah mengusap hidung.
Tapi, kita harus berhati-hat dalam memberikan interpretasi. Tidak trtutup
kemungkinan bahwa orang ynag melakukan isyarat itu hanya karena gatal. Selain
itu, bias jadi ada bau yang kurang sedapyang membuat hidungnya tersengat
sehingga tangga bergerak untuk menghalaunya. Jika gerakan tangan untuk mengusap
hidung itu releks tanpa ada sebab diluar pikiran maka hal tersebut merupakan
sebuah pertanda bahwa orang itu berbohong.
Gerakan
mengusap hidung dalam konteks teori ini lebih pada konsekuensi dari seseorang,
yang melakukan gerakan menutup mulut. Sebagai sebuah konsekuensi, gerakan
tersebut sangat cepat sehingga sulit diamati untuk anda. Substansi utama dalam teori ini adalah pada
gerakan menutup mulut. Jadi, mengusap hidung hanya untuk mengalihkan perhatian
dari gerakan menutup mulut.
Tapi,
ada juga pandanganlain yang mengatakan bahwa ketika seseorang sedng berbohong
makan ujung saraf hidung terasa gatal. Rasa gatal itulah yang mendorong tangan
untuk mengusapnya secara samar. Saraf-saraf hidung yang terasa gatal itu yang
mendorong atangan seseorang untuk mengusapnya.
Pandangan
ini lebih bersifat independen antara gerakan menutuop mulut dan gerakan
mengusap hidung. Jika anda beranggapan bahwa gerakan mengusap hidung hanyalah
konsekuensi dari gerakan menutup mulut maka pandangan yang terakhir ini
berbeda. Saraf hidunglah yang menjadi pemicu untuk menggerakan tangan mengusap
hidung.
Yang
terpenting bagi anda adalah ketika melihat lawan bicara anda yang ada disekitar
anda secara tiba-tivba mengeluarkan isyarat, hal tersebut dijadikan sebagai
pertanda bahwa kebohongan telah terjadi.
C.
Memalingkan Mata
Mata
termasuk dari gerakan tubuh yang sulit dimnipulasi. Mata orang berbohong dan
orang yang benar-benar jujur sangat berbeda. Biasanya, orang yang sedang
berbohong, matanya selalu berusaha untuk berpaling. Tindakan tersebut merupakan
salah satu tanda bahwa anda sedang dibohongi. Mata orang berbohong tidak pernah
focus. Dalam melihat sesuatu. Terkadang melihat ke atas kadang melihat kebawah.
Terkadang,
orang yang berbohong memalingkan dirinya dengan menyamarkan gerakan mata lewat
gerakan-gerakan tubuh llainnya. Banyak orang yang menyamarkan gerakan matanya
dengan berpura-pura gatal didaerah matanya. Sebenarnya, mata tidak gatal, tapi hanya
ingin menutupi gerakan matanya yang tidak focus.
Gerakan
yang lainnya adalah mengedipkan mata dengan cepat. Mata orang berbohong selalu
berkedip lebih cepat dan spontan diiringi dengan gerakan tangan. Alasan yang
cukup nyaman dipakai untuk mata dalah merasa gatal.
Disamping
gerakan mata dan tangan, orang yang berbohong, akan selalu memalingkan wajahnya
untuk bertatap muka dan berhadapan dengan lawan bicaranya. Gerakan tersebut
merupakan sebuah bentuk untuk menghindar dari perhatian orang lain mengenai
gerakan wajahnya.
Tapi,
yang patut anda perhatikan adalah konteks budaya local. Jika anda sebagai orang
jawa, jangan beranggapan bahwa orang yang canggung melihat mata ketika
berbicara dengan orang yang lebih tua, merupakan pertanda bahwa dia sedang berbohong.
Dalam budaya jawa, menatap mata orang yang lebih tua ketika berbicara dianggap
sebagai orang yang tidak sopan.
Perlu
anda ketahui bahwa mata adalah cermin yang paling jujur, tapi juga paling gesit
dan samar untuk dibaca. Butuh kejelian dan dan ketelitian untuk mengamati dan
memperhatikan sebuah mata. Tapi bukan berarti anda harus memperhatikan mata
lawan bicara anda dengan tanpa etika.
D. Memalingkan wajah
Memalingkan wajah, Sebenernya ada kaitannya dengan
menggosokan mata. Ketika anda sedang berbicara dengan teman anda, tiba-tiba
mereka menggosok mata dan memalingkan wajah. Disaat terjadi perbincangan
serius, ternyata dia tidak menatap mata anda. Jusreu dia memalingkan mata dari
tatapan anda.
Sebenarnya,
orang tersebut menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diungkapkan kepada anda.
Menurut Mechal Argiale, secara naluriah, orang tersebut merupakan tipe orang
yang lebih banyak melihat lawan bicaranya ketika lawan bicaranya sedang
mengatakan sesuatu. Orang akan lebih berkonsentrasi dan enjoy pada saat komunikasi sedang berlangsung jika terjadi kontak
mata yang saling meyakinkan.
Perkataan
yang diucapkan bias jadi dimaksudkan untuk menunjukan sebuah keraguan jika
orang yang berkomunikasi selalu memalingkan wajah dan matanya. Sebenarnya, ada
satu hal yang disembunyikan agar tidak diketahui oleh lawan bicaranya. Gerakan
memalingkan wajah merupakan gerakan spontan yang diperintah oleh otak untuk
melempar sebuah kebohongan.
Situasi
dan kondisi budaya yang melingkupi patut anda ketahui. Seperti dalam komunitas
pesantren. Komunikasi antara santri dengan kiai dianggap tidak sopan dan
janggal apabila melihat wajahnya. Para santri akan menunduk dengan penuh takzim
ketika membangun koimunikasi. Tindakan ini bukanlah bentuk isyarat kebohongan.
Akan tetapi, bentuk penghormatan yang terjadi dalam kultur pesantren.
E. Menggaruk leher
Ketika anda melihat orang yang memalingkan wajah,
matanya berkedip-kedip, dan menggaruk leher, sebenarnya itu adalah isyarat
kebohongan. Diantara beberapa gerakan tersebut adalah bentuk ekspresi yang
saling berkaitan yang diniatkan untuk mengelabui anda. Hal ini mereka lakukan
agar dianggap tidak berbohong atau memang kebiasaan seperti itu.
Secara
spontan mereka akan menggaruk leher karena saraf-saraf dalam lehernya terasa
gatal. Ini bias terjadi ketika menggaruk leher yang kanan atau yang kiri.
Selama ini, belum ada yang memastikan saraf yang sebelah mana yang akan membuat
leher merasa gatal./ Yang jelas, ketika anda melihat sesorang menggaruk
lehernya secara spontan dengan beberapa isyarat yang disebutkan sebelumnya,
maka tanda-tanda kebohongan sudah cukup kuat.
Dari
beberapa tanda kebohongan yang telah anda ketahui. Anda bias menyimpulkan bahwa
ekspresi tubuh sesorang dipengaruhi okelh pikiran dan emosi yang bergerdari
emosi dan pikiran orang yang berbohong hingga terpancar ekspresi gerakan tubuh
yang biasa. Menurut Dr. Gabriel yang dikutip oleh Diantara Eka Putra (2008),
orangh yang berbohong memiliki tiga kondisi psikologis, yaitu : ak secara
spontan . Benar jika ada yang mengatakan bahwa tubuh adalah benda mati yang
hanya menerima rangsangan-rangsangan dari pikiran dan emosi untuk bergerak.
Jadi, ada proses psikologi. Yaitu ;
1.
Takut atau cemas
·
Wajah
dan telapak tangan berkeringat
·
Tarikan
napas dalam
·
Bibir
menjadi kering karena sering menelan ludah
·
Berdehem
atau batuk kecil
·
Muka
berangsur pucat
·
Lebih
sering memainkan tangan
·
Badan
seakan menjadi kaku
·
Sering
memincingkan mata
2.
Kekuatan untuk menutupi kebohongan
·
Berusaha
menahan ekspresi agar emosi tak keluar
·
Tersenyum
dengan lepas atau tidak lepas
·
Menutupi
mulut
·
Menyentuh
hidung
·
Mengusap
bagian wajah
·
Menghindari
kontak mata
3.
Konflik internal
·
Sering
berkedip
·
Menaikan
alis tapi hanya Saturday bahu gemetar
·
Hidung
terasa gatal
·
Ada
perubahan nada suara
·
Tangan
gemetar
·
Wajah
menjadi gugup
Menghadapi Orang Berbohong
Orang
yang berbohong kepada anda bias saja karena mereka menginginkan sesuatu dari
anda atau memang karena karakter teman anda yang selalu menampakkan kebohongan.
Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh NIMH (National Institute of Mental Health), menunjukan bahwa dalam
seminggu 30% orang yang berbohong. Mahasiswa malah menunjukan angka 38% dari
jumlah orang yang mereka bohongi. Jadi, dari 100 orang yang diajak berinteraksi
dalam seminggu, ada 38 orang yang telah dibohongi.
Apabila
kebohongan sering dilakukan, tentunya ada alas an mengapa bohong menjadi
penting dilakukan.
4
Faktor penyebab orang berbohong :
·
Faktor
kepribadian, yakni adanya pribadi tertentu yang cenderung untuk selalu
berbohong.
·
Faktor
social, yakni adanya konteks social yang mendukung orang untuk selalu
berbohong.
·
Faktor
manfaat, orang lebih mengedepankan factor manfaatnya secara pragmatis
disbanding kerugiannya.
Terlepas dari itu semua, yang
terpenting saat ini adalah bagaimana sikap anda ketika berhadapan dengan teman
anda yang sercara isyarat sudah memenuhi criteria kebohongan,
Jika anda berkomunikasi dengan teman
anda dan dia sudah menampkannan isyarat kebohongan yang meyakinkan maka anda
bias menegurnya secara blak-blakan.. Tentu ini adalah pukulan psikologis bagi
mental teman anda. Dia berbicara dengan serius, tapi anda langsung mengatakan
bahwa semua yang dia katakana tidak benar atau bohong.
Jika teman anda benar-benar
berbohong pastiakan nada perubahan psikologis secara mendadak. Tingkat
perubahannya terletak pada karakter dan mental teman anda yang berkata bohong.
Biasanya, jika dia terbiaa dengan kebohongan maka dia akan berdalih untuk
meyakinkan anda dengan beberapa refrensi yang telah dia buat. Dia tidak ingin
kebohongan yang mulai anda ketahui terungkap. Dia akan tetap mempertahankan
pendapatnya.
Jika anda tetap yakin bahwa dia
sedang berbohong, pertahankan keyakinan anda atau menyuruhnya untuk berhenti
bercerita. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang berbohong sebenarnya
mengalami konflik batin yang cukup keras. Hati akan selalu menuntut untuk
berkata yang sebenarnya. Langkah lain, anda bisa berpura-pura mempercayainya
dan diam dengan apa yang telah dia sampaikan meskipun dalam hati anda sudah
paham kalau dia sedang berbohong.
Apabila anda menghadapi orang yang
masih belum meyakinkan kebohongannya, maka anda bias memberi rangsangan atau
memancing mereka agar gerakan tubuhnya jelas. Ada banyak langkah untuk memancing
bahasa tubuh agar terlihat jelas bahwa dia sedang berbohong.
Ketika dia sedang berbicara, anda
bias langsung memotong pembicaraanya dan berpura-pura tidak mengerti terhadap
pembicaraan sebelumnya. Anda menyuruh dia mengulang apa yang telah disampaikan
dari awal. Ketika mulai bercerita, coba potong lagi pembicaraannya dan bertanya
lebih jauh hanya sekedar memutus alur ceritanya.
Dari sini anda bias melihat
bagaimana dia merespon pertanyaan yang diajukan. Biasanya, orang yang berbohong
aspek penuturannya tidak memiliki kesamaan. Dari aspek intonasi, merasa gugup.
Dan dari aspek gerakan, tubuh akan selalu bergerak dan kelihatan tidak tenang.
Tapi, jika kasusnya adalah
kehilangan barang, alangkah baiknya jika anda memancing gerakan tubuh mereka
dengan menanyakan barang yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar