Fungsi utama Public Relation adalah
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga (organisasi) dengan
publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan paertisipasi public dalam upaya menciptakan iklim
pendapat (opini public) yang menguntungkan lembaga organisasi.
Aktivitas Public Relation adalam menyelenggarakan
komunikasi timbal balik (two ways traffic
communication) antara lembaga dengan public yang bertijuan untuk
menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan
tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra
positif lembaga bersangkutan. (Firsan Nova : 2009).
Kantor cabang luar
negeri merupakan salah satu tempat yang menantang dalam mengelola fungsi serta
tugas Public Relation, karena akan
menjadi salah satu kunci yang meyakinkan bahwa pesan-pesan koorporasi tidak
akan terkorupsi, bahkan sedapat mungkin ditampilkan dalam bentuk tertentu yang
lebih bias dipahami secara local. Menurut Wakefield (2003:180) pengertian Public Relation International merupakan “program multinasional yang memiliki
hubungan koordinasi antara kantor pusat tertentu dengan berbagai Negara di mana
kantor dan atau public berada dilebih dari sayu Negara”. Jadi, PRI adalah suatu kegiatan komunikasi
organisasi yang sudah memiliki planning agar
mampu mengembangkan lingkungan yang respektif melalui hubungan antar negara
yang saling menguntungkan.
Komunikasi
internasional biasanya dilakukan oleh para pejabat tinggi negara atau melalui
perwakilan diplomatic dan konsuler dari masing-masing negara. Perspektif ini
banyak dipakai guna meningkatkan komitmen dalam kerjasama, mengatasi perbedaan
atau salah paham hingga menghindari terjadinya masalah antar negara.
Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Paskitan
dibidang militer dan ekonomi merupakan salah satu contoh bentuk komunikasi
internasional yang melibatkan dua negara. Terjadi simbiosis mutualisme pada
kerjasama tersebut, kerjasama tersebut merupakan kesepakatan
perdagangan bebas terbatas (preferential trade agreement/PTA) antara
Indonesia dengan
Pakistan yang dimulai pada bulan Januari 2013. Dengan berlakunya kesepakatan PTA ini diharapkan
mampu meningkatkan pasar ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia dan juga dapat
membantu mendorong harga minyak goreng di Pakistan. CPO dari Indonesia sempat menguasai
55% pangsa pasar CPO Pakistan sebelum tahun 2007. Selain itu, Pakistan membeli sejumlah pesawat untuk dapat
memperkuat militer negara mereka yaitu pesawat PT Dirgantara Indonesia. Pakistan juga mengeksport pasokan tekstil, karpet, kain, kulit, bahan kimia, bedah dan
buah-buahan ke Indonesia yang akan mendorong perekonomian negara tersebut. Selain
kerjasama tersebut, Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam Islamabad Expo 2013 dijadwalkan pada Maret 2013 dengan menawarkan kesempatan
untuk mengembangkan hubungan antara pengusaha kedua negara tersebut.
Hasil dari kerjasama antara Indonesia dengan Pakistan
tersebut tentunya menciptakan citra positif dari masing-masing negara karena
kerjasama tersebut dapat meningkatkan perekonomian masing-masing negara.
Menurut Presiden IWCCI Pakistan di salah satu pemberitaan media online Pakistan
(pakistantoday.com), Indonesia dan Pakistan memiliki banyak kesamaan dan potensi besar di berbagai
bidang untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang jauh di bawah potensi yang
ada. Karachi Kamar Dagang dan Industri Pakistan juga mengundang Indonesia dalam
acara My Karachi-Pameran 2013 untuk
mengatur acara budaya pada kesempatan itu, hal tersebut dilakukan untuk membawa
komunitas bisnis dari kedua negara lebih dekat. Kesepakatan kerjasama antara
Indonesia dengan Pakistan ini diharapkan akan menguntungkan kedua negara dan
berfungsi sebagai landasan untuk meningkatkan kerja sama dibidang ekonomi dan
perdagangan. Menurut ketua Krachi Pakistan perekonomian Indonesia diperkirakan akan lebih baik di tahun-tahun mendatang karena memiliki pertumbuhan ekonomi
yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi didukung pada
sumber daya alam yang lebih dari 60% dan juga didukung oleh peningkatan
produktivitas
Kerjasama bilateral antara Indonesia
dan Pakistan diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masing-masing negara,
selain itu disarankan pula agar kerjasama tidak hanya dilakukan dalam satu
bidang, misalkan bidang kesehatan, pariwisata, dll. Kerjasama tersebut juga
diharapkan dapat bersifat kontinyu/berkelanjutan agar dapat memupuk
silahturahmi atau pun kedekatan hingga tercipta rasa saling membantu diantara
kedua negara.
Daftar Pustaka
Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan.
Jakarta : Grasindo
http://bisnis.liputan6.com/read/480631/pta-indonesia-pakistan-berlaku-bulan-ini.
Diakses pada 19 Maret 2013 pukul 15.00 WIB
http://en.bisnis.com/articles/bilateral-indonesia-and-pakistan-perkuat-kerja-sama-militer-and-ekonomi.
Diakses pada 19 Maret pukul 15.30 WIB
http://www.pakistantoday.com.pk/2013/01/04/news/profit/pakistan-indonesia-to-start-implementing-pta-during-the-current-month/.
Diakses pada 19 Maret 2013 pukul 16.00
http://www.nation.com.pk/pakistan-news-newspaper-daily-english-online/business/04-Jan-2013/pak-indonesia-pta-to-be-implemented-this-month.
Diakses pada 20 Maret 2013 pukul 20.00 WIB
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2012%5C12%5C05%5Cstory_5-12-2012_pg5_7.
Diakses pada 20 Maret pukul 20.15 WIB
http://www.slideshare.net/bandidasmillenix/international-public-relations-11396116.
Diakses pada 20 Maret pada pukul 20.25 WIB
http://carollinestore.blogspot.com/2012/06/strategi-komunikasi-pr-internasional.html. Diakses pada 20 Maret 2013 pada pukul 21.00 WIB